kucingpilek
AKU menyukainya dan AKU tau bahwa dia juga menyukaiku, tapi mengapa
dia tidak mau mengatakannya?
Jika dia mencintaiku, mengapa dia tidak memulainya dahulu untuk melangkah?
AKU mulai mengira bahwa ini adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan...
Tapi..mengapa dia memperlakukanku lebih dari sekedar seorang teman?
Menyukai seseorang sangat menyusahkan hati...
AKU tahu kesukaannya...kebiasaannya...
Tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa diketahui...
Kau tidak mengharapkan AKU seorang wanita untuk mengatakannya bukan ?
Diluar itu, AKU mau tetap disampingnya...memberinya perhatian...menemani...dan
mencintainya...
Berharap suatu hari nanti dia akan datang dan mencintaiku...
Hal itu seperti menunggu telephonenya tiap malam...mengharapkan mengirimku SMS...
AKU tau sesibuk apapun dia, pasti meluangkan waktunya untuk ku...
Karena itu, AKU menunggunya...
SAtu tahun cukup berat untuk kulalui dan AKU mau menyerah...
Kadang AKU berpikir untuk tetap menunggu...
Dilema yang menemaniku selama Setahun ini...
Akhir tahun ke-1, seorang pria mengejarku...setiap hari dia mengejarku tanpa lelah...
Segala daya upaya telah dilakukan walau seringkali ada penolakan dariku...
AKU berpikir...apakah aku ingin memberikan ruang kecil di hatiku untuknya ?!..
Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup ku seperti DAUN untuk terbang dari pohon...sedangkan AKu.......???
Akhirnya, AKU sadar bahwa AKU tidak ingin memberikan Angin ini ruang yang
kecil di hatiku...
DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya
untuk tinggal?"
DAUN adalah AKu dan ANGIN adalah orang yg mengejarku
sedangkan POHON adalah orang yg aku cintai.
Saat Ini aku berusaha Untuk Mengikuti kemana Angin akan membawaku
tapi aku tetep tidak bisa melupakan POhon..
Walaupun aku tetep bersikukuh untuk menolak Angin.. tapi Angin tetap setia menemaniku.. nge-sms ku dan meneleponku setiap malam
Apakah aku kejam memperlakukan Angin?
we make a living by what we get, we make a life by what we give.
Kita hidup dari apa-apa yang kita peroleh.
Dan menciptakan kehidupan melalui apa-apa yang kita beri.
"Kebahagiaan yang dicari, kesedihan yang didapat", Tyus..